Siapa yang ingin menjadi guru honorer, dengan gaji yang sangat pas-pasan dan kadang dibebani dengan tugas yang sangat menumpuk apalagi bila harus bekerja seminggu full dari senin sampai sabtu. Terkadang honor yang didapatpun hanya cukup untuk ongkos saja dan sangat jauh dari harapan yang sebenarnya ingin menabung apalagi membeli sesuatu yang diinginkan.
Sedikit bercerita tentang guru honorer, saya pun adalah
seorang guru honorer di salah satu SMK swasta dan kebetulan dipercaya sebagai
wali kelas. Mungkin menjadi wali kelas bukanlah hal yang mudah dan dapat
dikatakan perkerjaan yang sangat berat, apalagi seperti saya ini yang tergolong
masih muda tanpa pengelaman yang masih seumur jagung menjadi guru honorer selama
kurang lebih dua tahun dan sekarang mempunyai tugas berat harus mengurus
murid-murid sekolah yang berbagai macam karakternya.
Beban pikiran dan aktifitas fisik yang sangat melelahkan sudah
menjadi makanan yang disajikan hampir setiap hari. Belum lagi terkadang banyak
hal yang harus dikerjakan di sekolah dari pagi sampai sangat sore sekali bahkan
sesekali sampai larut malam dan besoknya harus masuk pagi lagi seperti biasa.
Sering diperintahkan untuk menjadi guru pengganti yang
berhalangan hadir atau sedang mengambil cuti untuk mengajar pelajaran yang
sebenarnya diluar pengetahuan yang dimiliki, bisa tidak bisa ya mau bagaimana
lagi harus dilaksakan. Bukan waktu yang
singkat untuk mempersiapkan dan mempelajari materi untuk diajarkan kepada
anak-anak, malam hari lah yang setia menemani dan menjadi saksi akan
kegelisahan untuk datangnya hari esok.
Menjadi seorang guru honorer bukanlah cita-cita, tapi patut dan
sangat harus mensyukurinya. Bekerja menjadi soerang guru meskipun hanya sebagai
guru honorer adalah pekerjaan yang sangat mulia, orang lain belum tentu bisa
menjadi seorang guru. Harus bangga menjadi seorang guru dan harus bekerja
dengan hati yang sangat ikhlas.
Meskipun dengan honor yang seadanya dan sangat pas-pasan jangan
jadikan itu sebagai alasan untuk bermalas-malasan datang dan mengajar di sekolah.
Di sekolah sebenarnya ada banyak hiburan yang bisa ditemui dimulai dari tingkah
lucu anak-anak sampai menyaksikan kenakalan anak-anak, itu semua menjadi tontonan
gratis agar menjadi tambahan amunisi semangat yang tidak dapat ditemui
diperkejaan lain.
Bekerja menjadi seorang guru memang berat, apalagi ini hanya
sebagai guru honorer. Tapi janganlah berkecil hati karena menjadi seorang guru
meskipun itu hanya sebagai guru honorer akan mendapat pahala yang tidak akan
putus sampai akhir jaman. Semoga apa yang telah disampaikan kepada anak didik menjadi
seusatu yang sangat bermanfaat dan dapat diamalkan.
Andai saja pemerintah bisa memberikan kesejahteraan bagi para
guru honorer, karena banyak sekali diluar sana yang sudah belasan bahkan puluhan
tahun menjadi seorang guru honorer namun belum mendapat kesejahteraan yang
layak untuk disebut sabagai guru yang berjasa begitu banyak dalam membangun Negeri
mendidik para calon penerus Bangsa yang berprestasi dan membanggakan.
Dan berikut adalah curhatan suka duka menjadi guru honorer yang saya dapat blog tulisan Ghufron Aminjk.
Dan berikut adalah curhatan suka duka menjadi guru honorer yang saya dapat blog tulisan Ghufron Aminjk.
Sukanya jadi guru itu saya bisa mengaplikasilan ilmu yang
sudah saya pelajari waktu sekolah dan kuliah dulu,dapat gaji atau honor walau
tidak terlalu banyak,dapat pahala,ilmunya bermanfaat,juga mendapatkan
pengetahuan dan pengalaman baru.
Selain hal-hal di atas,ada hal lain yang membuat saya betah
menjadi guru. Di tempat mengajar saya bisa bertemu banyak orang dengan aneka
karakter dan segala permasalahannya.Ganti tahun biasanya ganti murid,berganti
dan bertambah pula pengalaman yang saya peroleh. Berbagi ilmu dan membuat banyak
orang menjadi pintar atau bisa itu rasanya senang sekali.Itulah beberapa suka
yang saya alami sebagai guru.
Dukanya jadi guru,apalagi guru honorer juga tidak
sedikit. Pertama berkaitan dengan tugas dan gaji yang diperoleh.Walau tugas sama
dengan guru pns atau guru tetap di sekolah bagus,tetapi gaji yang diperoleh
jauh berbeda.Itu yang saya alami. Kalau diitung-hitung untuk kebutuhan
sehari-hari saja kurang mencukupi,apalagi untuk kebutuhan lainnya. Makanya tak
sedikit guru honorer yang bekerja di tempat lain atau berwiraswasta,demi untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya. Kalau saya pilih nyambi jadi guru honorer yang
hasilnya lumayan untuk memenuhi kebutuhan hidup lainnya.
Selain berkaitan dengan honor,duka yang lain adalah
berkaitan dengan sekolah atau dengan yayasan,baik itu pihak kepala sekolah atau
pemilik yayasan. Sering kali banyak sekolah atau yayasan yang menuntut terlalu
banyak sementara kesejahteraan yang diberikan terlalu sedikit atau bahkan
kurang sekali. Belum lagi juga ada pejabat dari dinas tertentu yang sering kali
terlalu menuntut ini dan itu,tanpa mau tahu apa yang dialami oleh para guru
honorer.
Duka lainnya adalah berkaitan dengan anak-anak didik. Kalau
sekedar anak tidak pintar itu tidak terlalu masalah. Yang lebih membuat saya sedih
adalah anak-anak yang nakal dan suka berulah,yang mau tidak mau menuntut energi
lebih. Sudah mikirin kehidupan yang tidak terpenuhi dengan baik,harus juga
mikirin permasalahan lain. Kalau tidak tahan banting bisa-bisa langsung kabur
ninggalin pekerjaan.
Guru honorer itu banyak tuga dan tantangannya,namun sedikit
perhatian dan minim kesejahteraannya.Makanya banyak yang tidak mau jadi guru
honorer. Kalau mau jadi guru honorer itu harus tahan banting dan harus pandai
melihat peluang yang lain,agar kebutuhan hidup tidak
terbengkalai.
Makanya,banyak guru honorer yang tak melanjutkan tugasnya dan
memilih pekerjaan atau usaha lain karena masalah kesejahteraan yang kurang
sebagai guru honorer. Kalau saya?,saya tetap memilih menjadi guru walau sebagai
guru honorer karena saya sudah mulai mencintai profesi ini,selain juga
menjalankan pesan ayah yang meminta agar saya tetap mengajar.Walau ada
pekerjaan lain, Insya Allah saya akan tetap mengajar. Untuk menambah kecukupan
kebutuhan hidup,saya bisa menjadi guru private dan juga berwirausaha yang tidak
mengganggu kegiatan saya sebagai guru.
Semoga guru honorer yang membaca artikel ini menjadi lebih
semangat lagi menjalani profesi sebagai seorang guru honorer. Mungkin saja
entah itu besok, lusa, minggu depan, bulan depan atau bahkan tahun depan ada
kabar yang sangat menggembirakan untuk para guru honorer dimanapun di seluruh
Indonesia.
1 komentar:
Click here for komentarKISAH CERITA SUKSES SAYA JADI PNS GURU DI JAWA TIMUR
YANG HANYA BISA DI PERCAYA
BPK DR HERMAN M. SI
Sumpah demi allah ini kisah cerita nyata saya jadi PEGAWAI NEGERI SIPIL
Alhamdulillah berkat bantuan BPK DR HERMAN M. SI beliau selaku DIREKTUR APARATUR SIPIL NEGARA di BKN pusat yang telah membantu saya jadi PNS, Nomor hp bpk DR HERMAN M. SI hp: 0853-2174-0123
Assalamu Alaikum wr-wb,Mohon maaf mengganggu waktu dan aktifitas ibu/bapak,saya cuma bisa menyampaikan melalui pesan singkat dan semoga bermanfaat, saya seorang honorer baru saja lulus jadi PNS k2 tahun 2014, dan Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 5 kali mengikuti ujian, tidak pernah lolos bahkan saya sempat putus asah, namun teman saya memberikan no telf Bpk DR HERMAN M. SI yang bekerja di BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur 13640 beliau sebagai DIREKTUR APARATUR SIPIL NEGARA yang di kenalnya di bkn jakarta dan saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui alamat kantor beliau, Satu minggu kemudian saya sudah ada panggilan ke jakarta untuk ujian, alhamdulillah berkat bantuan beliau saya pun bisa lulus dan SK saya akhirnya bisa keluar,dan saya sangat berterimah kasih ke pada beliau dan sudah mau membantu saya, itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya anda bisa, Hubungi Bpk dr herman m. Si , siapa tau beliau bisa bantu. Wass...