Uang baru yang baru saja diumumkan ini terlihat sangat berbeda
dengan tampilan uang Republik Indonesia pada sebelumnya, kini terlihat lebih
elegan dan dikabarkan disertai dengan teknologi pengamanan yang sangat canggih dan
sulit untuk dipalsukan.
Uang yang resmi dikeluarkan Bank Indonesia (BI) diantaranya
adalah pecahan logam Rp. 100, Rp. 200, Rp. 500, dan Rp. 1.000. Sedangkan untuk
uang kertas terdapat pecahan Rp. 1.000, Rp. 2.000, Rp. 5.000, Rp. 10.000, Rp.
20.000, Rp. 50.000, dan yang terbesar Rp. 100.000.
Berikut adalah daftar 12 pahlawan yang ada pada 11 uang baru
Republik Indonesia :
1. Pecahan uang kertas Rp. 100.000 tedapat gambar pahlawan
nasional Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta adalah tokoh
proklamator kemerdekaan yang juga Presiden dan Wakil Presiden Repbuplik
Indonesia yang pertama.
2. Pecahan uang kertas Rp. 50.000 tedapat gambar pahlawan
nasional Ir. H. Djuanda Kratawidjaja.
Ir. H. Djuanda Kratawidjaja adalah tokoh pahlawan nasional
yang merupakan seorang pahlawan kedaulatan Indonesia.
3. Pecahan uang kertas Rp. 20.000 tedapat gambar pahlawan
nasional Dr. Gerungan Sauk Samuel Jozias
Ratulangi.
Dr. Gerungan Sauk Samuel Jozias Ratulangi adalah tokoh
pahlawan nasional yang lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi sebagai Gubernur
Pertama di daerah Sulawesi.
4. Pecahan uang kertas Rp. 10.000 tedapat gambar pahlawan
nasional Frans Kaisiepo.
Frans Kaisiepo adalah pahlawan kemerdekaan nasional yang terlibat
dalam Konferensi Malino tahun 1946 dan berasal dari tanah Papua.
5. Pecahan uang kertas Rp. 5.000 tedapat gambar pahlawan
nasional Dr. K.H. Idham Chalid.
Dr. K.H. Idham Chalid merupakan seorang pahlawan nasional yang
menjabat sebagai wakil perdana menteri Indonesia pada kabinet Djuanda dari
Kalimantan Selatan.
6. Pecahan uang kertas Rp. 2.000 tedapat gambar pahlawan
nasional Mohammad Hoesni Thamrin.
Mohammad Hoesni Thamrin merupakan seorang pahlawan nasional yang
merintiskan Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia.
7. Pecahan uang kertas Rp. 1.000 tedapat gambar pahlawan
nasional Tjut Meutia.
Tjut Meutia merupakan seorang pahlawan nasional dari daerah
Aceh yang dikenal karena Surat Keputusan Presideng No. 107/1964 pada tahun 1964.
8. Pecahan uang logam Rp. 1.000 tedapat gambar pahlawan
nasional Mr. I Gusti Ketut Pudja.
I Gusti Ketut Pudja merupakan tokoh pahlawan nasional yang ikut
serta dalam perumusan negara Indonesia melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
dengan mewakili Sunda Kecil atau Bali dan Nusa Tenggara.
9. Pecahan uang logam Rp. 500 tedapat gambar pahlawan
nasional Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang.
Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang atau yang
lebih dikenal dengan nama T.B. Simatupang adalah seorang tokoh pahlawan nasional
militer di Indonesia.
10. Pecahan uang logam Rp. 200 tedapat gambar pahlawan
nasional Dr. Tjiptomangunkusumo.
Dr. Tjiptomangunkusumo merupakan seorang tokoh pahlawan
nasional dari salah satu Tiga Serangkai bersama Douwes Dekker dan Ki Hajar
Dewantara dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.
11. Pecahan uang logam Rp. 100 tedapat gambar pahlawan
nasional Prof. Dr. Ir. Herman Johanes.
Prof. Dr. Ir. Herman Johanes adalah tokoh pahlawan nasional
yang merupakan seorang cendekiawan, politikus, ilmuwan Indonesia dan sekaligus
guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM).
Itulah 12 tokoh pahlawan nasional yang terdapat pada 11
cetakan uang baru Republik Indonesia yang resmi dikeluarkan Bank Indonesia (BI)
di bulan Desember 2016.
Untuk melengkapi kisah dari pahlawan nasional yang disebutkan diatas, berikut adalah tambahan profil singkat 12 pahlawan yanh terdapat pada 10 uang baru dari rappler.com :
Untuk melengkapi kisah dari pahlawan nasional yang disebutkan diatas, berikut adalah tambahan profil singkat 12 pahlawan yanh terdapat pada 10 uang baru dari rappler.com :
1. Pahlawan Nasional Dr. Ir. Soekarno dan Dr Drs.
Mohammad Hatta
Soekarno (lahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo) lahir di
Surabaya, Jawa Timur, pada 6 Juni 1901. Ia meninggal di Jakarta pada 21 Juni
1970 saat berumur 69 tahun. Ia adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat
pada periode 1945-1966. Sebagai Bapak Bangsa, ia memainkan peranan penting
dalam memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Sedangkan Mohammad Hatta (lahir dengan nama Mohammad Athar)
lebih populer sebagai Bung Hatta. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada
12 Agustus 1902 dan meninggal di Jakarta, pada14 Maret 1980. Saat itu ia
berumur 77 tahun.
Bung Hatta merupakan pejuang, negarawan, ekonom, dan juga
Wakil Presiden Indonesia yang pertama.
2. Pahlawan Nasional Ir. H. Djuanda Kartawidjaja
Ir. Raden Haji Djoeanda Kartawidjaja lahir di Tasikmalaya,
Jawa Barat pada 14 Januari 1911 dan meninggal di Jakarta pada 7 November 1963
saat berumur 52 tahun.
Ia adalah Perdana Menteri Indonesia ke-10 sekaligus yang
terakhir. Ia menjabat dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959. Setelah itu ia
menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam Kabinet Kerja I.
3. Pahlawan Nasional Dr. G.S.S.J. Ratulangi
Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi, atau lebih dikenal
dengan nama Sam Ratulangi, lahir di Tondano, Sulawesi Utara pada 5 November
1890 dan meninggal di Jakarta pada 30 Juni 1949. Saat itu ia berumur 58 tahun.
Ia merupakan seorang aktivis kemerdekaan Indonesia dari
Sulawesi Utara. Sam Ratulangi juga sering disebut-sebut sebagai tokoh
multidimensional.
4. Pahlawan Nasional Frans Kaisiepo
Frans Kaisiepo lahir di Wardo, Biak, Papua, pada 10 Oktober
1921 dan meninggal di Jayapura, Papua, pada 10 April 1979. Saat itu berumur 57
tahun. Ia adalah pahlawan nasional Indonesia dari Papua.
Frans terlibat dalam Konferensi Malino tahun 1946 yang
membicarakan mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari
Papua. Ia mengusulkan nama Irian, kata dalam bahasa Biak yang berarti beruap.
5. Pahlawan Nasional Dr. K.H. Idham Chalid
Dr. KH. Idham Chalid lahir di Satui, Kalimantan Selatan pada
27 Agustus 1921 dan meninggal di Jakarta pada 11 Juli 2010 pada umur 88 tahun.
Ia adalah salah satu politisi Indonesia yang berpengaruh pada masanya.
Ia pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia
pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda, dan juga Ketua Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-4.
6. Pahlawan Nasional Mohammad Hoesni Thamrin
Mohammad Husni Thamrin lahir di Jakarta pada 16 Februari
1894 dan meninggal di Jakarta pada 11 Januari 1941 pada umur 46 tahun. Ia
adalah seorang politisi era Hindia Belanda yang kemudian dianugerahi gelar
pahlawan nasional Indonesia.
7. Pahlawan Nasional Tjut Meutia
Tjut Meutia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, pada 1870
dan meninggal di Alue Kurieng, Aceh, pada 24 Oktober 1910.
Ia awalnya melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama
suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. Perjuangan melawan penjajah pun
Tjut Meutia lakukan bersama sisa-sisa pasukannya. Ia menyerang dan merampas
pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara.
8. Pahlawan Nasional Mr. I Gusti Ketut Pudja
I Gusti Ketut Pudja lahir di Bali, 19 Mei 1908 dan meninggal
di Jakarta, 4 Mei 1977 pada umur 68 tahun. Ia ikut serta dalam perumusan negara
Indonesia melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mewakili Sunda Kecil
(saat ini Bali dan Nusa Tenggara) dan nenjadi Gubernur Sunda Kecil pertama.
9. Pahlawan Nasional Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi
Bonar Simatupang
Tahi Bonar Simatupang atau yang lebih dikenal dengan nama
T.B. Simatupang lahir di Sidikalang, Sumatera Utara, 28 Januari 1920 –
meninggal di Jakarta, 1 Januari 1990 pada umur 69 tahun. Ia adalah seorang
tokoh militer dan Gereja di Indonesia. Simatupang pernah ditunjuk oleh Presiden
Soekarno sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia (KASAP).
10 Pahlawan Nasional Dr. Tjipto Mangunkusumo
Tjipto Mangoenkoesoemo lahir di Pecangaan, Jepara, Jawa
Tengah, 1886 – meninggal di Jakarta, 8 Maret 1943. Ia adalah seorang tokoh
pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara
ia dikenal sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide
pemerintahan sendiri dan kritis terhadap pemerintahan penjajahan Hindia
Belanda. Ia adalah tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang
pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat,
bukan oleh Belanda.
11. Pahlawan Nasional Prof.Dr.Ir. Herman Johanes
Herman Johannes lahir di Rote, NTT, 28 Mei 1912 – meninggal
di Yogyakarta, 17 Oktober 1992 pada umur 80 tahun. Ia adalah cendekiawan,
politikus, ilmuwan Indonesia, guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia
pernah menjabat Rektor UGM (1961-1966), Koordinator Perguruan Tinggi (Koperti)
tahun 1966-1979, anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) RI (1968-1978), dan
Menteri Pekerjaan Umum ke-7 (1950-1951).